Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin individuum yang
artinya tidak terbagi.. individu merupakan sifat manusia yang personal
memangmanusia harus memiliki sifat sosial tetapi di sisi lain manusia juga
memiliki sisi personal yang di sebut individu.
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki sifat tertentu di dalam lingkungan masyarakatnya, individu juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku khas dalam dirinya. Terdapat tiga
aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu:
1. aspek Jasmaniah, semua yang
berhubungan mengenai tubuh atau badan seseorang.
2. aspek Pisikis Rohaniah, Untuk
membedakan mana yang salah dan mana yang benar serta menganalisis sesuatu yang
kemampunanya sangat tergantung luas pengamalan pendidikan.
3. aspek Sosial, Hubungan Antar
sesama manusia.
pola individu ada 3 kemungkinan,
a. menyimpang dari norma kolektif
kehilangan individualitasnya,
b. kedua takluk terhadap kolektif,
c. ketiga memengaruhi masyarakat
(Hartomo, 2004: 64).
Manusia sebagai individu salalu ada di pada
kelompok individu dan sekaligus mempersiapkan dirinya untuk menjadi pribadi
yang prosesnya memerlukan watu dan lingkunag yang sejalan dengannya untuk
membuat suatu pribadinya yang baru. Tetapi tidak semua lingkungan menjadi
faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat
proses pembentukan pribadi.
Perkembangan Individu
Manusia sejak masih balita diberikan akal untuk
berkembang menjadi remaja setelah remaja menjadi dewasa, sehingga manusia
seharusnya memahami factor apa saja yang bias membuatnya menjadi remaja dan
dewasa.
1) Perkembangan mengikuti pola-pola
tertentu dan berlangsung secara teratur.
2) Perkembangan menuju diferensiasi dan integrasi
dari gerakan-gerakan yang bersifat
masal menuju gerakan-gerakan khusus.
3) Suatu tingkat perkembangan dipengaruhi oleh
sifat perkembangan sebelumnya.
4) Perkembangan antara anak satu berbeda dengan
anak lain, baik dalam perkem-bangan masing-masing aspek kejiwaannya maupun
cepat atau lambatnya perkembangan tersebut (Hartomo, 2004: 69).
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulkan orang yang mendiami
sebagian atau suatu bangunan atau temapat tinggal bersama dan tidur dari mandi
yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau
seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan atau rumah dan saling
berbagi satu dengan yang lainnya.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan
warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah
suatu lingkungan di mana ada beberapa orang yang masih memiliki hubungan yang
terikat seperti pernikahan, atau anak dengan ayah dll.
Keluarga inti (”nuclear family”) yaitu terdiri
dari 1 ayah, 2 ibu, dan anak-anak mereka.
Pengertian Keluarga Keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI (1998).
Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh
satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang
hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu
untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki
Hajar Dewantara)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu
yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pernikahan yang
artinya mereka hidupnya dalam suatu rumah secara berbarengan, berinteraksi satu
sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis).
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa keluarga adalah :
– Bagian terkecil dari masyarakat
– Terdiri dari 2 orang atau lebih
– Adanya ikatan pernokahan atau satu darah
– Hidup dalam satu rumah tangga
– memiliki kepala rumah tangga seperti “ayah”
– Setiap anggota keluarga mempunyai fungsi
masing-masing
– Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan dan
adat istiadat.
Peran masing-masing orang dalam keluarga :
1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri
dan pembimbing anak-anak, dan berperan sebagai pencari nafkah keluarga,
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, imam dalam
keluarga.
2. Peranan Ibu : Sebagai istri dari suaminya dan
ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan penting untuk mengurus keadaan
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya sehari hari di saat
ayah dari anak anak sedang mencari nafkah.
3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan
psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan
spiritual. Dan yang paling penting mematuhi perintah kedua orang tua.
Tugas-tugas Keluarga Pada dasarnya tugas keluarga
ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam
keluarga. 3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing. 4. Sosialisasi antar anggota keluarga. 5. Pengaturan jumlah
anggota keluarga. 6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga. 7. Penempatan
anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas. 8. Membangkitkan
dorongan dan semangat para anggotanya.
Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan orang orang yang
mendiami suatu wilayah tetapi mereka sudah memiliki adat istiadat dah budaya,
dan norma norma yang telah mereka buat ataupun sudah dibuat sebelumnya .
berikut pengertian masyarakat menurut para ahli :
Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang yang
hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan
Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang
bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja
sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan
bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
Karl Marx, masyarakat adalah
suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan
akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi
Emile Durkheim, masyarakat
merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
Paul B. Horton & C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup
bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam
kelompok / kumpulan manusia tersebut
Tujuan dan Fungsi Masyarakat
Tujuan membangun masyarakat
1. Supaya tertanam rasa
solidaritas di antara mereka,
2. Supaya memiliki kesadaran terhadap
sesame manusia, tidak dapat hidup senditi. Karena manusia adalah mahluk sosial.
Fungsi Masyarakat
Masyarakat suatu tipe sistem sosial dapat
dianalisis dari empat fungsinya yang diperlukan yakni:
1. Fungsi pemeliharaan pola,
Fungsi ini berkaitan dengan hubungan antara masyarakat sebagai suatu sistem
sosial dengan subsistem kultural. Fungsi ini mempertahankan prinsip-prinsip
tertinggi masyarakat sambil menyediakan dasar dalam berprilaku menuju realitas
yang tinggi.
2. Fungsi interaksi, Fungsi ini
mencakup koordinasi yang diperlukan antara unit-unit yang menjadi bagian dari
suatu stem sosial. Khususnya yang berkaitang dengan kontribusi unit-unit pada
organisasi dan fungsinya unit-unit terhadap keselurahan sistem.
3. Fungsi untuk
tujuan/pencapaian tujuan, fungsi ini mengatur hubungan antar masyarakat sebagai
sistem sosial dengan subtansi kepribadian. Fungsi ini tercemin dalam penyusunan
skala prioritas dari segala tujuan yang hendak dicapai dan menentukan bagaimana
suatu sistem mobilitas sumber daya serta tenaga yang bersedia untuk mencapai
tujuan tersebut.
4. Fungsi adaptasi, menyangkut
hubungan antara masyarakat dengan sistem sosial dengan subsistem organisasi
tindakan dengan alam psiko-organik Secara umum fungsi ini menyangkut
hubungan kemampuan masyarakat menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidup.
Nama : Dimas Kursiana Karsono Putra
NPM : 12112132
Kelas : 1KA35
0 komentar:
Posting Komentar